Orang Utan merupakan satwa langka yang terancam punah di Kalimantan. |
Sri Lestari
Produser
(MAMASA CYBER NEWS )Pemerintah akan mengalokasikan sedikitnya 45% wilayah
Kalimantan sebagai paru-paru dunia, sebagai salah satu upaya untuk
menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020.
Sekjen Kementrian Kehutanan Hadi Daryanto
menjelaskan dalam peraturan presiden yang ditandatangani pada 5 Januari
2012, merupakan turunan UU No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang.
"Dan khusus untuk Pulau Kalimantan
45% dari luas pulau Kalimantan ditetapkan sebagai paru-paru dunia,
maksudnya adalah untuk pelestarian kawasan yang memiliki keanekaragaman
hayati, satwa dan tumbuhan endemik di Kalimantan, misalnya Orangutan,
dan pengembangan koridor ekosistem antar kawasan konservasi," jelas
Hadi.
Hadi menambahkan selain masalah hutan, aturan
tentang tata ruang Kalimantan meliputi kemandirian energi dan lumbung
energi nasional untuk tenaga listrik, pertambangan dan kelapa sawit.
Pemerintah menyebutkan koordinasi dilakukan dengan pemerintah empat
provinsi di Pulau tersebut.
Pemerintah pusat mengatakan akan melibatkan
daerah dalam pelaksanaan Peraturan Presiden Perpres No. 3 tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan.
Nantinya, pemerintah pusat akan melakukan
koordinasi dengan pemerintah empat provinsi di Kalimantan, yaitu
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan.
"Kita tidak pernah tahu, jadi semestinya sebelum itu ditandatangani oleh bapak presiden, Kalimantan itu diundang untuk dijelaskan kalau akan ada perpres"Teras Narang
Keterlibatan daerah
Pemerintah daerah Kalimantan Tengah mengatakan
secara prinsip menyetujui rencana tata ruang untuk kawasan konservasi,
apalagi selama ini telah dilibatkan dalam program Heart of Borneo untuk melindungi kawasan hutan.
Tetapi, Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang
mengaku tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan peraturan presiden
tentang tata ruang Pulau Kalimantan tersebut.
"Kita tidak pernah tahu, jadi semestinya sebelum
itu ditandatangani oleh bapak presiden, Kalimantan itu diundang untuk
dijelaskan kalau akan ada perpres, karena itu menyangkut masalah
prinsipil juga, dan jika melibatkan kabupaten, mereka juga harus
dilibatkan," jelas Teras.
Tata ruang yang disebutkan dalam peraturan
presiden ini akan mencakup intergrasi kawasan konservasi dan lindung di
seluruh provinsi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Timur.
Potensi konflik
Pengamat masalah kehutanan dari Universitas
Mulawarman Kalimantan Timur, Yaya Rayadin, mengatakan keterlibatan
pemerintah daerah sangat penting karena menyangkut untuk memperjelas
kawasan konservasi dan juga ekonomi.
Dia menjelaskan selama ini potensi konflik
kepentingan dalam penentuan kawasan konservasi terjadi di sejumlah
daerah di Kalimantan.
"Ada konsep yang berbeda karena kepentingan
berbeda, disisi lain kawasan konservasi tetapi potensi batu baranya juga
tinggi, itu potensi konfliknya juga tinggi, sebagai contoh Taman
Nasional Kutai, " jelas Yaya.
Tetapi Yaya menyebutkan konsep mengintegrasikan
kawasan konservasi merupakan pilihan yang tepat untuk pelestarian
keanekaragaman hayati yang dimiliki Pulau Kalimantan.
"Yang terpenting adalah variasi kawasan yang
ditetapkan untuk konservasi, dan mewakili ekosistem di Kalimantan
seperti kawasan gambut, rawa dan mengutamakan daerah dataran rendah,
karena dataran rendah lebih kaya akan keanekaragaman hayati," tambah
Yaya.
Pemerintah menurut Yaya, selama ini lebih banyak
menetapkan kawasan dataran tinggi sebagai kawasan konservasi seperti
dalam program Heart of Borneo, padahal keanekaragaman hayati di kawasan itu lebih sedikit dibandingkan dataran rendah.
Menurut Yaya, selain penentuan kawasan
konservasi dan hutan lindung, pemerintah pusat juga harus memberikan
anggaran untuk melindungi kawasan konservasi, yang selama rentan
perusakan, seperti kebakaran hutan, penebangan liar dan perburuan hewan.
Selama ini anggaran untuk pengamanan kawasan
konservasi dan lindung hanya sekitar US$4 atau tak sampai 40.000 per
hektar per tahun, sementara idealnya adalah US$50 per hektar per tahun.
Sumber: BBC