MAMASA CYBER NEWS. Organisasi World Wildlife Fund, Selasa (24/1)
mengumumkan status gajah Sumatera telah diturunkan dari "terancam"
menjadi "sangat terancam" oleh Serikat Internasional Pelestarian Alam
(IUCN) dan dikhawatirkan akan punah dalam 30 tahun.
Dalam rilis yang dipublikasikan di website resmi
WWF, jumlah gajah Sumatra kini tercatat hanya sekitar 2.400 hingga
2.800 ekor saja, dari 5.000 ekor pada 1985.
Di antara sejumlah faktor yang
menyebabkan penurunan itu adalah hilangnya 70 persen habitat dan separuh
populasi mereka dalam satu generasi.
Meski gajah Sumatra dilindungi undang-undang di
Indonesia, sebagian besar habitat mereka justru terletak di luar area
konservasi dan dapat dialihfungsikan untuk kepentingan perkebunan
industri, kata IUCN.
Salah satu penyebab hilangnya habitat, menurut
WWF, adalah kegiatan penggundulan hutan dan konversi hutan menjadi area
perkebunan seperti industri kelapa sawit.
Sumatera adalah salah satu kawasan dengan populasi gajah terbesar di Asia, setelah India dan Sri Lanka.
Namun, Sumatera juga termasuk sebagai kawasan dengan tingkat penggundulan hutan terbesar, kata WWF.
"Gajah Sumatra kini bergabung dengan orang utan Sumatera, badak Jawa dan Sumatera serta harimau Sumatera dalam daftar spesis sangat terancam di Indonesia." Carlos Drew
Penggundulan hutan
Sumatera kehilangan dua pertiga hutan dataran
rendah alami dalam 25 tahun terakhir, padahal hutan tersebut adalah
habitat ideal untuk gajah.
"Gajah Sumatra kini bergabung dengan orang utan
Sumatera, badak Jawa dan Sumatera serta harimau Sumatera dalam daftar
spesis sangat terancam di Indonesia," kata Dr Carlos Drew, Direktur
Spesis Global WWF dalam rilis tersebut seperti dilaporkan kantor berita
Associated Press.
Drew mengatakan tindakan darurat harus segera
dilakukan untuk membalikkan tren ini atau, "Hewan yang indah ini
kemungkinan besar akan segera punah."
Penurunan jumlah populasi gajah terbesar akibat
penggundulan hutan terjadi di Provinsi Riau. Lebih dari 80% populasi
gajah di provinsi itu berkurang dalam 25 tahun terakhir.
"Provinsi Riau kehilangan enam dari sembilan kawanan gajah," kata Anwar Puroto dari WWF Indonesia kepada kantor berita Reuters.
WWF meminta pemerintah Indonesia dan
perusahaan-perusahaan kertas serta kelapa sawit bersama dengan
organisasi-organisasi pelestarian alam untuk bekerja sama melindungi
habitat gajah Sumatra.
"Para pemegang hak konsesi hutan seperti
perusahaan-perusahaan kertas dan industri kelapa sawit memiliki
kewajiban hukum dan etis untuk melindungi spesis yang dilindungi dalam
area konsesi mereka," kata Puroto.
Sumber: BBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar