News Update :

Fasilitas Pejalan Kaki di Jakarta Minim

Senin, 23 Januari 2012

erlalu banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Jakarta membuat fasilitas pejalan kaki terlupakan.

Jakarta-( MAMASA CYBER NEWS). Insiden sebuah mobil menabrak dan menewaskan sembilan orang pejalan kaki di Jakarta, Minggu (22/1) memicu kritik atas minimnya fasilitas bagi pejalan kaki yang memadai dan aman.
Pengamat masalah tata kota Marco Kusumawijaya menilai sebagian besar kota di Indonesia termasuk Jakarta telah menjelma menjadi kawasan yang berbahaya bagi pejalan kaki.
"Misalnya saat menyeberangi zebra cross, di manapun di dunia kendaraan bermotor akan berhenti begitu melihat pejalan kaki melintas di penyeberangan. Di Indonesia malah pejalan kaki yang dimarahi pengendara kendaraan bermotor," kata Marco saat dihubungi BBC Indonesia, Senin (23/1).
Masalah menyeberang jalan hanya satu dari banyak masalah buruk yang harus dialami pejalan kaki di Indonesia. Masalah utama lainnya adalah fasilitas bagi pejalan kaki yang sangat buruk.
"Yang bagus hanya di kawasan tertentu seperti Sudirman atau Thamrin. Bahkan di Menteng banyak trotoar yang bergelombang," tambah Marco.
Kondisi itu masih ditambah dengan beralihnya fungsi trotoar menjadi lahan berdagang, jalur sepeda motor alternatif atau tak jarang menjadi areal parkir liar.
"Belum lagi jembatan-jembatan penyeberangan yang dicuri lantai dan atapnya," tambah Marco.
Padahal, kata Marco, berjalan kaki adalah sebuah moda transportasi paling dasar manusia.
"Kemanapun, naik apapun toh manusia tetap harus berjalan kaki," tandas dia.

"Misalnya saat menyeberangi zebra cross, di manapun di dunia kendaraan bermotor akan berhenti begitu melihat pejalan kaki melintas di penyeberangan. Di Indonesia malah pejalan kaki yang dimarahi pengendara kendaraan bermotor." Marco Kusumawijaya

Skala prioritas

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Catharina Suryowati tak menampik masih buruknya kondisi fasilitas bagi pejalan kaki di banyak wilayah ibukota.
Namun, Catharina menegaskan, pemerintah Jakarta di beberapa kawasan terus mengembangkan dan memperbaiki fasilitas pejalan kaki.
"Di Sudirman dan Thamrin kami sudah lebarkan trotoar sehingga nyaman bagi pejalan kaki. Demikian pula di daerah Rasuna Said," papar Catharina.
"Bahkan tahun lalu kami membuat percontohan di Jl Sabang sisi utara dengan membuat trotoar selebar delapan meter menggunakan lahan privat yang disumbangkan," tambah dia.
Catharina menambahkan pembangunan trotoar yang masih terbatas di kawasan sentra-sentra bisnis Jakarta itu disebabkan keterbatasan anggaran.
"Jadi ada kawasan prioritas. Dan ini seharusnya menjadi contoh bagi wilayah untuk mengembangkan proyek seperti yang dibangun provinsi," ujarnya.
Sejauh ini tidak ada parameter untuk menentukan seberapa besar trotoar yang diperlukan untuk sebuah kota sebesar Jakarta.
"Intinya tidak semua kawasan bisa dibangun trotoar. Jika frekuensi pejalan kakinya tidak terlalu besar maka trotoar tidak belum perlu 
Sumber:  BBC
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Berita Nasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.