News Update :

Penelitian virus flu Burung yang lebih mematikan ditunda

Sabtu, 21 Januari 2012

Tim peneliti menemukan turunan virus flu burung menular lebih mudah di antara musang.
Tim ilmuwan yang mengembangkan virus flu burung yang lebih mematikan telah menunda penelitian karena kekhawatiran virus itu bisa digunakan oleh teroris.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat dalam jurnal ilmiah, Science and Nature, tim meminta agar digelar forum internasional untuk membahas risiko dan kegunaan dari penelitian mereka.
"Lebih banyak riset diperlukan untuk menentukan bagaimana virus influenza di alam menjadi ancaman pandemik pada manusia," tulis pernyataan itu.

Penundaan akan berlangsung selama 60 hari sambil menunggu diskusi berlangsung.
Laporan-laporan menyebutkan perdebatan atas penelitian tersebut antara lain akan berlangsung dalam pertemuan Badan Kesehatan Dunia, WHO, Februari mendatang.
Bulan lalu pihak berwenang Amerika Serikat meminta agar penulis laporan melakukan editing atas rincian-rincian utama penelitian yang akan diterbitkan.
Alasannya adalah kekhawatiran jika data itu kelak digunakan oleh para teroris.


Laboratorium flu burung
Pengetahuan lebih banyak tentang virus menular diperlukan untuk kesehatan umum.

Untuk kesehatan umum

Pengetahuan lebih banyak tentang virus menular diperlukan untuk kesehatan umum.
Dua jurnal ilmiah internasional kini berencana untuk menerbitkan laporan -dalam bentuk yang sudah diedit- dan menjalin kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat guna menjamin agar data hanya bisa diakses oleh 'para ilmuwan yang bertanggung jawab'.
Virus flu burung atau H5N1 bisa menyebabkan kematian jika terinfeksi kepada manusia, namun dampaknya sejauh ini relatif terbatas karena tidak mudah untuk menular dari manusia ke manusia.
Namun tim peneliti gabungan dari Universitas Erasmus, Belanda, dan Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, mengubah turunannya dan menemukan bahwa virus menjadi lebih mudah menular di antara musang, yang tergolong mamalia.
Mereka melakukan penelitian dengan alasan bahwa pengetahuan yang lebih yang banyak tentang virus menular sebelum bermutasi di alam merupakan hal yang berguna bagi kesehatan umum.
Bagaimanapun para ahli keamanan biologi khawatir bahwa virus yang sudah diubah bisa memicu wabah yang lebih mematikan dibanding pada masa flu Spanyol tahun 1918-1919, yang menewaskan sampai 40 juta jiwa di seluruh dunia.

Sumber: BBC
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Berita Nasional 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.